Senin, 08 Oktober 2012

Sepercik kisah cinta di zaman rasululah SAW

Seorang lelaki dari bani isroil bernama Ishaq pada zaman nabi Isa A.S , mempunyai seorang istri yang paling cantik di daerahnya pada waktu itu , Ishaq pun sangat mencintainya . Hingga pada suatu hari Si Fulan istri ishaq itu pun meninggal , saking cintanya Ishaq pada Fulan , Dia rela menunggui kuburan Si Fulan sampai berhari-hari . Maka datanglah Nabi Isa kepada Ishaq yg sedang menangis di kuburan Fulan , Nabi Isa pun bertanya pada Ishaq " apakah yg membuatmu menangis sperti itu?" , Ishaq mngangkat kepalanya dan menjawab " ya ruhuLLah , aku mempunyai istri dan aku sangat mencintainya , sekarang dia telah mati dan ini adalah kuburnya , perpisahan ini seakan membunuhku , aku tak sabar dgn semua ini " , dengan bjaksana Nabi Isa menjawab " apaka kau mau aku menghidupkannya kembali dgn ijin ALLAH ?" sambil mengusap air matanya , ishaq berkata " Tentu ya ruhuLLah" . Nabi isa kemudian berdiri di sebuah kuburan dan bekata "bangkitlah wahai penghuni kubur ini dengan ijin ALLAH" , terbelahlah kuburan itu dan tampak seseorang yg hitam dan mengeluarkan api dari wajahnya , Si Hitam pun berkata " La iLaha iLLaLLah , wa Isa ruhuLLah , abduhu warosuluh " . Ishaq kaget dan berkata pada Nabi Isa " ruhuLLah , itu bukanlah kuburan istriku tapi inilah kuburan istirku " sambil menunjukkan tangannya pada kuburan istrinya yg asli . Kemudian Nabi Isa mengembalikan si hitam dalam kubur dan berjalan ke kuburan si fulan " Bangkitlah penghuni kubur ini dengan ijin ALLAH" , berdirilah seorng wanita cantik yg penuh dengan debu di mukanya . Nabi Isa bertanya pada Ishaq " apakah benar ini istrimu?" , "ya , engkau benar Nabi Isa" jawab Ishaq dengan wajah yg gembira , " Bawalah istrimu , Ishaq ". 
Ishaq dan Fulan berjalan dengan penuh kebahagiaan , " Istriku , Keadaan ini sungguh menyiksaku , aku lelah sekali , ijinkan aku tidur di pangkuanmu" . Fulan berkata " Lakukanlah suamiku " . Ishaq meletakkan kepalanya di atas paha si Fulan hingga terlelap . Ketika Ishaq tertidur pulas , datanglah seorang pangeran sangat tampan yg berwibawa di atas kudanya . Si Fulan yg melihat pangeran itu langsung berdiri seketika , Si Fulan yg terpesona dengan ketampanan pangeran itu berkata " ambillah aku , dan biarkan bersamamu di ats kudamu " , Kemudian Si Fulan mendekapkan badannya pada pangeran dan berjalan bersama kuda .
Ishaq terbangun dan bingung mencari istrinya , sebuah bekas telapak kuda membuatnya penasaran dan ingin mencari tahu kemana arah kuda berjalan . Hingga akhirnya ishaq menemukan fulan sedang bersama pangeran dan berkata " Kembalikan istriku ! " . Si fulan membantah ishaq " Aku adalah istri pangeran " , " bukan , kau adalah istriku " sahut Ishaq . Dengan memalingkan muka si Fulan menjawab " aku tidak kenal kamu , siapa km? aku ini istri pangeran " . Ishaq marah dan berkata pada pangeran " Kau merusak hubunganku dengannya ! sesungguhnya Nabi Isa telah menghidupkannya untukku dengan ijin ALLAH setelah dia mati .
Di tengah perdebatan itu datanglah nabi Isa , " ya RuhuLlah , bukankah dia adalah istriku yg tlah kau hidupkan ? " , Si Fulan membantah " Bukan , dia bohong ,aku adalah istri pangeran " .Lalu Nabi Isa bertanya pada fulan " Bukankah kau seseorang yg tlah aku hidupkan?" , " Demi ALLAH aku bukan istrinya" .
Nabi Isa pun akhirnya berkata " Kembalikan apa yg telah aku berikan padamu fulan!" , seketika itu Fulan kembali menjadi mayat .Dan berpesanlah nabi pada ishaq dan pangeran " Barang siapa yg ingin melihat seseorang yg mati dalam keadaan kafir dan aku hidupkan kembali dan mati kembali dalam keadaan muslim maka Lihatlah si Hitam tadi , Dan barang siapa yg ingin melihat seseorang yg mati dalam keadaan islam dan aku hidupkankembali dan mati kembali dalam keadaan kafir maka lihatlah si Fulan ini ".
Akhirnya Ishaq berjanji tidak akan menikah lagi selamanya , wajah kesedihan selalu tampak , dan tak henti-hentinya menangis .
Ibarat mawar berduri , begitu indah tapi kadang juga menyakitkan

Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang

Pada zaman Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.


Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.
Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais Al-Qarni mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau.Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais Al-Qarni untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.
Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.
Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”
Betapa gembiranya hari Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa mnyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.
Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sampbil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.
Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.
Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.
Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”
Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”
Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia ?
Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.
Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.
Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama wajah saya Uwais Al-Qarni”.
Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan doa dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus meminta doa pada kalian.”
Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”
Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.
Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni ? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”
Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.

Kutipan Dari: Kisah-Kisah Orang Sabar

Minggu, 07 Oktober 2012

MENGENAL SISTEM BUS









 
Sistem adalah suatu proses yang terikat dengan satu unsur dan unsur-unsuryang lainnya
Bus adalah lintasan / jalur

Sistem BUS
dalam dunia komputer dapat didefinisikan sebagai proses yang menghubungkan antar komponen utama dari sebuah komputer yang memiliki jalur / lintasan masing-masing dimana tetap saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Satu bus berisi satu jalur, bus biasanya berbentuk jalur-jalur parallel PCB, ribbon cables, strip connectors (ditemui dalam motherboard), kumpulan kabel.



Bus yang biasa dipakai adalah single bus dan multiple bus

  • Single bus : bus dengan hanya 1 jalur saja
  • Multiple bus : bus dengan jalur lebih dari satu

Sistem bus yang ada pada komputer : Control bus, Address Bus, Data Bus
  • Control bus : Jalur tempat mengirimkan intruksi atau perintah
  • Address bus : Jalur tempat mengkodean / pengalamatan dari sebuah proses
  • Data Bus : Jalur pengiriman data

Kelemahan Single Bus :

  • Karena hanya menggunakan 1 jalur, sehingga jalannya data menjadi sedikit, sehingga membutuhkan jalur yang panjang
Jenis Bus
Dedicated
  • Jalur data & address terpisah 
Multiplexed
  • Jalur bersama
Arbitrasi Bus
Beberapa modul dapat mengendalikan bus, dan setiap saat hanya satu modul yang dapat mengendalikan.
Terdapat 2 arbitrasi :
  1. Arbitrasi Centralised
    • Ada satu hardware device yg mengendalikan akses bus 
    • Bisa berupa bagian dari CPU atau terpisah
  2. Arbitrasi Distributed
    • Setiap module dapat meng-klaim bus 
    • Setiap modules memiliki Control logic
Bus PCI
Jalur yang harus ada pada Bus PCI :
  1. Jalur System 
  2. Address & Data 
  3. Interface Control 
  4. Arbitrasi
  5. Error lines
Jalur tambahan pada Bus PCI :
  1. Interrupt lines 
  2. Cache support 
  3. 64-bit Bus Extension 
  4. JTAG/Boundary Scan 
Bus Traditional
High Performance Bus 
Mengenal lebih dekat dengan konsep program dan program
Program adalah penghungung antara komponen logik yang telah dikonfigurasi dengan tujuan untuk melakukan proses operasi aritmatika dan logik.

Alasan dibuatnya program :

  1. Peralatan yang diprogram dengan kumpulan komponena elektronik tidak fleksibel
  2. Program mampu melakukan multitasking
  3. Lebih mudah menambahkan perintah baru pada program daripada menambahkan komponen elektronika baru pada device yang ada
Komponen yang diperlukan untuk dapat menjalankan suatu program

›Control Unit (CU) dan Arithmetic and Logic Unit (ALU) membentuk Central Processing Unit (CPU)

Intruksi yang masuk dan keluar melalui perangkat I/O
Diperlukan media penyimpan sementara untuk menyimpan intruksi - Memori
Komponen komputer
Siklus intruksi
Terdapat 2 siklus intruksi, yaitu :
Fetch Cycle dan Execute Cycle
Fetch Cycle
Program Counter berisikan alamat intruksi selanjutnya yang akan dijalankan
Memori akan mengambil intruksi di memori sesuai dengan alamat yang ditunjuk Program Counter
Intruksi akan dimasukkan kedalam Instruction Register
Prosesor akan melakukan tindakan yang diperlukan
Execute Cycle
  • Processor-memory
  • Transfer data antara CPU dengan main memory
  • Processor I/O
  • Transfer data antara CPU dengan I/O module
  • Data processing
  • Operasi arithmetic dan logical pada data tertentu
  • Control
  • Mengubah urutan operasi
  • Jump
Intrupsi
Siklus Intrupsi
Proses intrupsi masuk kedalam siklus intruksi, yang kemudian dipersiksa oleh prosesor, prosesor akan menunda eksekusi program yang sedang / akan berjalan, context program yang ditunda akan disimpan, prosesor akan set alamat intruksi ke alamat intrupsi, setelah intrupsi selesai, prosesor akan mengembalikan context dan melanjutkan program yang tertunda
Intrupsi Banyak
Disable interrupts
  • Processor akan mengabaikan interrupt berikutnya
  • Interrupts tetap akan diperiksa setelah interrupt ynag pertama selesai dilayani
  • Interrupts ditangani dalam urutan sesuai datangnya

Define priorities
  • Low priority interrupts dapat di interrupt oleh higher priority interrupts
  • Setelah higher priority interrupt selesai dilayani, akan kembali ke interrupt sebelumnya.
Sambungan

Sambungan Memori
  1. Menerima dan mengirim data 
  2. Menerima addresses 
  3. Menerima sinyal kendali 
    • Read 
    • Write 
    • Timing
Sambungan Input/Output
  1. Serupa dengan sambungan memori 
  2. Output 
    • Menerima data dari computer 
    • Mengirimkan data ke peripheral 
  3. Input 
    1. Menerima data dari peripheral 
    2. Mengirimkan data ke computer
  4. Menerima sinyal kendali dari computer 
  5. Mengirimkan sinyal kendali ke peripherals 
  6. Menerima address dari computer 
  7. Mengirimkan sinyal interrupt
Sambungan CPU
  1. Membaca instruksi dan data 
  2. Menuliskan data (setelah diproses) 
  3. Mengirimkan sinyal kendali ke unit-unit lain 
  4. Menerima (& menanggapi) interrupt


Sumber: http://agunarsyah.blogspot.com/2012/06/sistem-bus.html